HUBUNGAN KOMPETISI KERJA DENGAN ORGANISASI PEMBELAJARAN

  • Sugeng prayetno M.M., CHRA (021) 744 3078, Fax. (021) 7471 0842

Abstrak

Mengapa organisasi perlu menjadi organisasi pembelajar? Peter M. Sange melalui buku spektakulernya The Fifth Diciplin mengatakan dengan sederhana namun esensinya begitu kuat, bahwa organisasi unggul pada masa mendatang adalah organisasi yang mampu membangun komitmen dan kapasitas belajar warganya pada setiap eselon. Petuah Sange tersebut dapat diartikan, tanpa komitmenĀ  belajar, organisasi tak ubahnya padang tandusĀ  yang gersangĀ  yang tidak produktif sama sekali. Bagaimana mau produktif apabila seluruh komponen organisasi tidak mempunyai visi untuk maju dan bersaing?

Di Indonesia sendiri, kompetisi masih sulit diterima oleh individu karena lingkungan manusianya yang berbeda dan sistem personalnya yang tidak mendukung. Kemungkinan utama adalah faktor senioritas lebih dominan daripada prestasi dan ketrampilan sehingga keinginan untuk berkompetisi dalam mencapai prestasi sulit untuk dikembangkan. Ditambahkan pula bahwa untuk meningkatkan keinginan berkompetisi, faktor motivasi dan pembelajaran yang diberikan organisasi menjadi sangat menentukan. Hal ini berarti pihak manajemen harus memperhatikan aspek suasana kerja dan umpan balik yang memungkinkan karyawan mampu meningkatkan kemampuan dalam mencapai tujuan tugas yang memuaskan (Gibson, dkk. 1998).

Diterbitkan
2017-04-12

##plugins.generic.recommendByAuthor.heading##

##plugins.generic.recommendByAuthor.noMetric##